Tidak diketahui kapan pertama kali Rajah dibuat. mungkin sudah ribuan tahun yang lalu, sejak jaman purba. Jika dilihat dari kebudayan purba seperti bangunan piramid di Mesir. Yang didindingnya terpahat tulisan-tulisan dan simbol. Yang bisa jadi dilihat dari kultur budaya saat itu, tulisan tersebut bukan saja sebatas tulisan, namun mungkin juga mengandung nilai lebih dari itu yaitu sebagai rajah. Atau tulisan yang mempunyai nilai mistis.
Ini bisa dilihat pada jaman Nabi Musa as telah ada para penyihir. Kuat kemungkinan mereka (para penyihir) telah menemukan kekuatan dibalik suatu benda dan tulisan. Karena memang tidak dipungkiri, dari jaman dulu rajah merupakan salah satu media sihir.
Didunia ini terdapat banyak sekali kultur budaya yang berbeda-beda, maka akan sangat sulit menelaah tulisan rajah dari sekian banyak budaya / bangsa. Dibenua Asia sendiri terdapat berbagai negara dengan kebudayaan yang berbeda-beda dengan ragam bahasa dan tulisan yang berlainan pula. Misalnya tulisan aksara Jawa berbeda dengan tulisan Cina, begitu pula tulisan Kanji Jepang, atau tulisan India, Arab, dan lain sebagainya. Biasanya tulisan Rajah tidak jauh berbeda dari tulisan budaya setempat. Misalnya di tanah Jawa, maka kita akan menemukan tulisan rajah berbentuk huruf aksara Jawa. Begitu pula di Cina, tulisan rajah juga berupa huruf Cina.
Tulisan Rajah yang terdiri dari huruf-huruf Hijaiyah, tentu lahir di tanah Arab. Maka ilmu rajah dan wifiq merupakan ilmu yang cukup populer di negeri Arab. Setelah turunnya Nabi Muhammad saw membawa risalah Al Quran. Rajah lahir dari mukasyafah para Wali, yang dengan izin Alloh, telah berhasil menyingkap rahasia dibalik asma Alloh, ayat Al Quran dan Huruf-huruf Al Quran. Bahwa ternyata disetiap huruf dalam Ayat-ayat suci Al Quran terdapat Khodam yaitu Malaikat penjaga Huruf ayat suci Al Quran, begitulah pendapat para sesepuh ahli wifiq Huruf Hijaiyah ini.
Dari sinilah rajah dari ayat Al Quran (huruf Hijaiyah) mulai berkembang. Mereka para wali dan ahli wifiq (rajah) banyak yang telah menurunkan ilmu rajah ini. Dari jasa mereka yang telah mukasyafah, dengan membuka sedikit rahasia Al Quran dan menemukan susunan rajah, kini kita tidak perlu sulit-sulit untuk menyusun rajah yang belum tentu benar dan terbukti daya ghaibnya. Rajah yang mereka tinggalkan tentu sudah terbukti kemujaraban dan keampuhannya apabila benar tatacara penulisan dan penggunaannya. Disamping itu mereka adalah orang pilihan yang diberi kelebihan oleh Tuhan menyingkap keghoiban AsmaNya dan inysaAlloh selalu dibawah bimbinganNya sehingga jauh dari kesesatan. Wallahu a’lam.
Ini bisa dilihat pada jaman Nabi Musa as telah ada para penyihir. Kuat kemungkinan mereka (para penyihir) telah menemukan kekuatan dibalik suatu benda dan tulisan. Karena memang tidak dipungkiri, dari jaman dulu rajah merupakan salah satu media sihir.
Didunia ini terdapat banyak sekali kultur budaya yang berbeda-beda, maka akan sangat sulit menelaah tulisan rajah dari sekian banyak budaya / bangsa. Dibenua Asia sendiri terdapat berbagai negara dengan kebudayaan yang berbeda-beda dengan ragam bahasa dan tulisan yang berlainan pula. Misalnya tulisan aksara Jawa berbeda dengan tulisan Cina, begitu pula tulisan Kanji Jepang, atau tulisan India, Arab, dan lain sebagainya. Biasanya tulisan Rajah tidak jauh berbeda dari tulisan budaya setempat. Misalnya di tanah Jawa, maka kita akan menemukan tulisan rajah berbentuk huruf aksara Jawa. Begitu pula di Cina, tulisan rajah juga berupa huruf Cina.
Tulisan Rajah yang terdiri dari huruf-huruf Hijaiyah, tentu lahir di tanah Arab. Maka ilmu rajah dan wifiq merupakan ilmu yang cukup populer di negeri Arab. Setelah turunnya Nabi Muhammad saw membawa risalah Al Quran. Rajah lahir dari mukasyafah para Wali, yang dengan izin Alloh, telah berhasil menyingkap rahasia dibalik asma Alloh, ayat Al Quran dan Huruf-huruf Al Quran. Bahwa ternyata disetiap huruf dalam Ayat-ayat suci Al Quran terdapat Khodam yaitu Malaikat penjaga Huruf ayat suci Al Quran, begitulah pendapat para sesepuh ahli wifiq Huruf Hijaiyah ini.
Dari sinilah rajah dari ayat Al Quran (huruf Hijaiyah) mulai berkembang. Mereka para wali dan ahli wifiq (rajah) banyak yang telah menurunkan ilmu rajah ini. Dari jasa mereka yang telah mukasyafah, dengan membuka sedikit rahasia Al Quran dan menemukan susunan rajah, kini kita tidak perlu sulit-sulit untuk menyusun rajah yang belum tentu benar dan terbukti daya ghaibnya. Rajah yang mereka tinggalkan tentu sudah terbukti kemujaraban dan keampuhannya apabila benar tatacara penulisan dan penggunaannya. Disamping itu mereka adalah orang pilihan yang diberi kelebihan oleh Tuhan menyingkap keghoiban AsmaNya dan inysaAlloh selalu dibawah bimbinganNya sehingga jauh dari kesesatan. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar