Kamis, 10 Mei 2012
INTI BELAJAR ILMU GHAIB
Bagi yang merasa sering gagal dalam belajar ilmu ghaib hal itu bisa jadi disebabkan karena belum mengerti inti ajaran dari suatu amalan ilmu ghaib. Jangan berpikiran seperti anak TK yang manja, merasa bila sudah ikut perguruan ini-itu lalu akan langsung bisa. Guru hanyalah seorang pembimbing. Faktor keberhasilan kembali kepada kesungguhan diri masing-masing. Bagi yang telah senior cukup dengan memahami serat Syech Siti Jenar ini saja sudah cukup menjadi petunjuk menuju jalan keberhasilan.
Sajati jatining ngelmu,
Lungguhe cipta pribadi,
Pustining pangestinira,
Gineleng dadya sawiji,
Wijanging ngelmu dyatmika,
Neng kahanan eneng-ening.
Artinya kurang lebih adalah : Hakekat ilmu yang sejati, Terletak pada cipta pribadi, Maksud dan tujuannya, Disatukan adanya, Lahirnya ilmu pamungkas, Dalam keadaan sunyi, jernih.
Khasanah dunia ghaib hanya bisa ditembus dengan kondisi MEDITATIF. Artinya kondisi yang tenang, hening, suwung yang meliputi RAGA, PIKIRAN dan JIWA. Untuk mencapai kondisi tersebut perlu sarana latihan (riyadhoh). Misalnya dengan cegah makan (puasa), cegah tidur (melek), tekun membaca Dzikir Doa-mantra, tekun dalam olah nafas prana dan tekun Meditasi. Semua itu tentunya ada baiknya dibimbing oleh seorang Guru, atau berijazah.
Ketenangan RAGA bisa dicapai dengan sarana riyadhoh cegah makan, cegah bebaban (mengendalikan nafsu seksual), cegah berbuat jahat (nafsu angkara murka) semua itu terangkum dalam amalan yang disebut PUASA.
Ketenangan PIKIRAN bisa dicapai dengan sarana riyadhoh intopeksi diri, mengikuti kajian ilmu, mendatangi tempat-tempat bernilai spiritual, melakukan meditasi di sawah nan hijau, pantai dan gunung.
Ketenangan JIWA bisa dicapai dengan sarana riyadhoh membaca wirid Doa-Mantra, sembahyang, takafur, bermeditasi, melakukan Tarian Jiwa dan latihan berlalu jujur.
Semua itu dirangkum menjadi satu kesatuan ritual (lelaku), maka akan menumbuhkan keadaan tenang dan pasrah yang akan menuntun kedalam keheningan.
Tidak ada gunanya anda mampu berpuasa berhari-hari, rajin membaca wirid doa-mantra siang-malam bila semua itu tidak bisa menciptakan kondisi yang hening atau suwung. Semua amalan hanya sia-sia, tidak akan tembus alam ruhani, alam keghaiban. Kondisi hening tidak bisa disugestikan dengan sekedar kata hening..hening..hening. Tetapi kondisi hening adalah produk nyata dari ketenangan (kepasrahan) Raga, Pikiran dan Jiwa. Tidak bisa direkayasa, apalagi dengan menggunakan opium, candu, narkotika seperti dalam ritual ilmu hitam, semua itu bentuk ke-fana-an semu!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar