Dalam kitab Kanzil Ma’ani diriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir pada waktu pertama kali beliau menerima pangkat kewaliannya, beliau diliputi dengan sifat Jalaliyah Alloh, yakni sifat Keperkasaan-Kesaktian. Oleh karena itu namanya menjadi sangat sakti. Kesaktiannya telah terbukti bagi orang yang menyebut nama Syekh Abdul Qodir dengan bersikap secara tidak sopan, menyebut nama beliau dengan tidak punya wudhu, akan putus lehernya.
Pada waktu berjumpa dengan Rosululloh SAW., Rosul berpesan: “Wahai Abdul Qodir, sikap perilakumu itu jangan kau lakukan lagi, banyak yang menyebut nama Alloh dan namaku, mereka tidak bersifat sopan”.
Setelah menerima amanat beliau, saat itu juga sikap perbuatan itu beliau tinggalkan.
Banyak ulama Baghdad yang menghadap Syekh Abdul Qodir, mereka mengharapkan agar beliau melepaskan sikap perbuatan itu, mengingat banyak yang menjadi korban, dan merasa iba terhadap mereka. Syekh Abdul Qodir berkata :”Sesungguhnya hal ini bukanlah keinginan saya, saya menerima sabda dari Alloh yang isinya: “Kamu sudah mengagungkan nama-Ku, namamu juga ku agungkan”.
Para alim ulama mengemukakan yang menjadi sebab nama Syekh Abdul Qodir itu sangat sakti karena beliau selalu membaca Saefi Hizbul Yaman karangan Sayyidina Ali Karromallohu Wajhah.
Setiap hari Seikh Abdul Qodir melaksanakan sholat sunnat seribu rokaat banyaknya, yang dibaca surat Mujammil, Surat Rohman. Bila membaca surat Al-lkhlas sekurang-kurangnya dibaca seratus kali. Setiap melaksanakan sholat fardu diakhiri dengan khatarn al-Qur’an. Tiap malam beliau membaca Asma Arbainiyyah enam ratus kali banyaknya, demikian pula pada siang harinya. Seusai sholat Duha, sholat Asar, dan ba’da sholat Tahajud beliau membaea doa Saefi, lalu beliau membaca Sholawat Kubro, Asmaul Husna. Asmaun Nabawi, dan setiap bacaan sebanyak seribu kali. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان alloohhummansyur ‘alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
Saefi Hizbul Yamani khusus tuk kalangan Sufi Suryalaya hanya Wali Mursyid yang boleh mengijazahkannya Sulthonul Awlia Sayyidi Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin ( Abah Anom ) sampai beliau meninggal sampai hari ini tidak ada satupun para Ulama Suryalaya yang berani mengijazahkannya. Menurut Alm. KH. Dudun Nursaiduddin Putra tertua Abah Anom Saefi banyak sekali ada Saefi Nur, Saefi Dzul Fiqor, Ratu Saefi, Saefi Madi, Saefi Mughni, Saefi Alif, Saefi Ihtitam, Saefi Hirzul Mubarok, Saefi Magribi, Saefi Bumi,Saefi Angin, Saefi Geni, Saefi Lanang, Saefi Maslum, Saefi Burhan dll… induk dari semua Saefi adalah Saefi Hizbul Yamani. Saefi yang di amalkan di Suryalaya panjang bacaannya satu setengah halaman, sanad emas dari Mursyid ke Mursyid dari Sulthonul Awlia fi hadza Zaman Abah Anom ke Abah Sepuh berlanjut ke Syeikh Tolhah Kalisapu Cirebon bersambung terus sampai kepada Syeikh Abdul Qodir Jaelani qoddasallahu Sirrahu. Lafaz bacaan Saefi Hizbul Yamani di Kalangan Sufi Suryalaya sedikit berbeda.
Setelah ada izin Abah Anom tuk Saefi ini para ikhwan melakukan puasa kifarat selasa rabu kamis kemudian malam jum’atnya mandi taubat, dll… Juma’at menerima Ijazah Saefi Hirzul Yamani di amalkan selama 40 hari tidak boleh bersentuhan kulit dengan lawan jenis umumnya di baca 1 kali tidak boleh melebihi dari yang diperintahkan Guru Mursyid.
Keistimewaan Saefi Hizbul Yamani ini bila di amalkan terus menerus sampai akhir hayatnya dia masuk golongan Wali Allah… Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar